News Update :
Home » » Fungsi Etilen dan Asam Absisat (ABA) Pada “Akar,Batang,Daun,Biji,Buah” Beberapa Jenis Tumbuhan

Fungsi Etilen dan Asam Absisat (ABA) Pada “Akar,Batang,Daun,Biji,Buah” Beberapa Jenis Tumbuhan

Pada kesempatan kali ini Saya akan share Resume mengenai beberapa nama Jenis Hormon yang terdapat pada tumbuhan. Penggunaan istilah " hormon" sendiri menggunakan analogi fungsi hormon pada hewa  dan, sebagaimana pada hewan, hormon juga dihasilkan dalam jumlah yang sangat sedikit di dalam sel.

Beberapa ahli berkeberatan dengan istilah ini karena fungsi beberapa hormon tertentu tumbuhan ( hormone endogen, dihasilkan sendiri oleh individu yang bersangkutan) dapat diganti dengan pemberian zat-zat tertentu dari luar, misalnya dengan penyemprotan ( hormo neksogen, diberikan dari luar sistem individu). Mereka lebih suka menggunakan istilah zat pengatur tumbuh (bahasa Inggris plant growth regulator). Hormon tumbuhan merupakan bagian dari proses regulasi genetik dan berfungsi sebagai prekursor.

 

Rangsangan lingkungan memicu terbentuknya hormon tumbuhan. Bila konsentrasi hormon telah mencapai tingkat tertentu, sejumlah gen yang semula tidak aktif akan mulai ekspresi. Dari sudut pandang evolusi, Hormon tumbuhan merupakan bagian dari proses adaptasi dan pertahanan diri tumbuh-tumbuhan untuk mempertahankan kelangsungan hidup jenisnya. Pemahaman terhadap fitohormon pada masa kini telah membantu peningkatan hasil pertanian dengan ditemukannya berbagai macam zat sintetis yang memiliki pengaruh yang sama dengan fitohormon alami. Aplikasi zat pengatur tumbuh dalam pertanian modern mencakup pengamanan hasil (seperti penggunaan cycocel untuk meningkatkan ketahanan tanaman terhadap lingkungan yang kurang mendukung), memperbesar ukuran dan meningkatkan kualitas produk (misalnya dalam teknologi semangka tanpa biji), atau menyeragamkan waktu berbunga (misalnya dalam aplikasi etilena untuk penyeragaman pembungaan tanaman buah musiman.

Saya Akan Menyebutkan Beberapa Macam Hormon Tumbuhan

Ø  Etilen. Buah-buahan terutama yang sudah tua melepaskan gas yang disebut etilen. Etilen disintesis oleh tumbuhan dan menyebabkan proses pemasakan yang lebih cepat.

Selain etilen yang dihasilkan oleh tumbuhan,  terdapat etilen sintetik, yaitu etepon (asam 2-kloroetifosfonat). Etilen sintetik ini sering digunakan para pedagang untuk mempercepat pemasakan buah.

Etilen tidak hanya memacu pematangan, etilen juga memacu perkecambahan biji, menebalkan batang, mendorong gugurnya daun, dan menghambat pemanjangan batang kecambah. Selain itu, etilen menunda pembungaan, menurunkan dominansi apikal dan inisiasi akar, dan menghambat pemanjangan batang kecambah. Hormon tumbuh yang secara umum berlainan dengan Auxin, Gibberellin, dan Cytokinin.

Dalam keadaan normal ethylene akan berbentuk gas dan struktur kimianya sangat sederhana sekali. Di alam ethilene akan berperan apabila terjadi perubahan secara fisiologis pada suatu tanaman. hormon ini akan berperan pada proses pematangan buah dalam fase climacteric. Penelitian terhadap ethylene, pertama kali dilakukan oleh Neljubow (1901) dan Kriedermann (1975), hasilnya menunjukan gas ethylene dapat membuat perubahan pada akar tanaman.

Hasil penelitian Zimmerman et al (1931) menunjukan bahwa ethylene dapat mendukung terjadinya abscission pada daun, namun menurut Rodriquez (1932), zat tersebut dapat mendukung proses pembungaan pada tanaman nanas.

Penelitian lain telah membuktikan tentang adanya kerja sama antara auxin dan ethylene dalam pembengkakan (swelling) dan perakaran dengan cara mengaplikasikan auxin pada jaringan setelah ethylene berperan.

Ø  Asam absisat (ABA). Asam absisat (ABA) merupakan  penghambat (inhibitor) dalam kegiatan tumbuhan. Hormon  Asam  Absisat (ABA). Asal kata: Bahasa Latin Penemu P.F. Wareing dan F.T. Addicott. Objek penelitian buah kapas. Hasil penelitian  Mendorong terjadinya perontokkan (absisi) pada tumbuhan. Jenis Kinetin, Zeatin (pada jagung) benzil amino purin. 

Kesimpulan : hormon yang menyebabkan kerontokan pada daun dan buah. 

Fungsi Hormon Asam Absisat (ABA). 

@ Mengurangi kecepatan pembelahan dan pemanjangan di daerah titik tumbuhan. 

@ Memacu pengguguran daun pada saat kemarau untuk mengurangi penguapan air. 

@ Membantu menutup stomata daun untuk mengurangi penguapan. 

@ Mengurangi kecepatan pembelahan dan pemanjangan sel bahkan menghentikannya. 

@ Memicu berbagai jenis sel tumbuhan untuk menghasilkan gas etilen. 

@ Memacu dormansi biji agar tidak berkecambah. 

Hormon ini dibentuk pada daundaun dewasa.

Asam absisat mempunyai peran fisiologis diantaranya adalah: 

1)      Mempercepat absisi bagian tumbuhan yang menua, seperti daun, buah dan dormansi tunas. 

2)      Menginduksi pengangkutan fotosintesis ke biji yang sedang berkembang dan mendorong sintesis protein simpanan. 

3)      Mengatur penutupan dan pembukaan stomata terutama pada saat cekaman air

Share this article :

Post a Comment

 
Design Template by Semesta-Blogger